Jumat, 20 Juli 2012

Story in My Life

Aku, aku lahir pada 23 desember 1993. Aku lahir dari seorang ibu yang sangat baik hati dan juga seorang ayah yang tak kalah baik hati. Aku diberi nama RAHMAWATI NINING LAILI, yang artinya anak yang dilahirkan pada malam hari dan dirahmati Allah.

Aku lahir jauh sebelum tanggal yang diperkirakan oleh dokter, ya aku lahir premature. Tak salah jika aku memiliki fisik yang kurang kuat dan mudah sakit. Saat aku lahir, aku tidak menangis seperti bayi pada umumnya. Namun, setelah ayah menggendongku dan mengumandangkan adzan ditelingaku barulah aku mengeluarkan suara pertamaku. Masa kecil aku jalani seperti anak-anak pada umumnya, tapi ya begitulah penyakit tiada lelahnya menghanpiri tubuh kecilku.

Menginjak sekolah dasar, tepatnya saat aku kelas 3. Dengan terpaksa aku beristirahat selama 3 bulan karena gangguan liever (hepatitis) dan thypus akut yang kuderita. Tidak sekolah, tidak bermain, hanya bisa berbaring dan berkeliaran lemah didalam rumah. Dalam kurun waktu 1 minggu aku bisa 3 kali ke dokter, dan sebanyak itu pula jarum menancap ditangan kecilku. Kau tau? itu sangat sakit, namun lama-kelamaan aku sudah mulai terbisa dengan sakit itu. Ibu dan Ayah selalu mengimingiku dengan berbagai mainan, kalau saat diambil darah aku tidak menangis. And yeah, anak kecil mana yang tidak akan terpengaruh oleh mainan? Dan itulah yang terjadi padaku, aku menahan rasa sakit itu supaya aku bisa mendapatkan mainan yang dijanjikan. Kadang ada aliran darah yang keluar dari hidungku, anak kecil manapun pasti akan takut dan memberitahukannya pada oang tunya. Begitupula aku, lalu ibu akan menyuruhku untuk mendongakkan kepalaku sambil diusapnya bawah hidungku agar tidak ada darah yang membekas sambil menenangkanku. Keadaan itu masih terus kualami sampai aku menginjakkan kakiku di sekolah menengah pertama. Masih rutin control ke dokter tapi dengan intensitas yang lebih sedikit. Saat itu aku mencoba bertanya pada doktertentang darah yang keluar dari hidung yang sampai saat itu aku alami, dokter hanya memberi penjelasan bahwa itu adalah efek dari hati yang tidak bisa sempurna dalam menyaring racun dan akhirnya racun itu keluar melalui darah itu, sebagai anak yang belum tau apa-apa aku hanya mengngguk dan mengiyakan kata dokter itu. Darah itu masih saja setia keluar dari hidungku, tapi aku sudah tidak sepanik dulu. aku mulai Calm down dalam menghadapinya. Kadang saat disekolah darah itu keluar dan buru-buru aku mengahpusnya. Sampainya dirumah ibu bertanya ada apa denganku? kenpa aku terlihat pucat? aku hanya mengangguk dan mengatakan tidak apa-apa.

Kini aku tumbuh dengan penyakit yang masih bersarang ditubuhku, itulah mengapa aku sangat ingin masuk kedokteran, membayangkan jas putih itu melekat ditubuhku. Itu sangat keren teman! Tapi bukan itu tujuan utamaku aku ingin membantu menjadikan semua orang yang lebih tidak beruntung daripadaku untuk menjadi sehat dan tetap sehat. Aku merasakan penyakitku ini sangatlah menyiksaku, tapi bukannya tuhan memberikan segala sesuatu pada hambanya itu ada alasannya? yah, itulah yang membuat aku yakin bahwa walaupun ini berat tapi inilah yang terbaik bagiku. Dulu aku sering berpikir jikalau aku tidak bisa bertahan, tapi dengan keyakinan dan dukungan semua orang aku masih bisa terus bertahan hingga sekarang. Senyum dan tawa yang aku miliki bukanlah tanda aku baik-baik saja, tapi itu adalah usaha supaya aku terus baik-baik saja. Beberapa saat yang lalu darah itu kembali keluar, untung saja saat itu aku sedang sendiri, sehingga aku tidak harus terlihat lemah didepan teman-teman terdekatku dan semua orang. Aku bosan dicap sebagai anak yang lemah dan berpenyakitan. Dan hey, aku kuat sekarang. Bahkan lebih kuat dari kalian semua. Bukannya mau menyombongkan diri, tapi sudah terbukti kalau aku kuat dan mandiri sekarang. Kini aku bisa hidup sendiri, aku sudah mandiri, walaupun kadang masih menangis kalau rindu pada ibu, tapi aku tidak berani mengatakan rindu kepada ibuku apalagi menceritakan tentang semua kesakitanku selama aku disini. Aku tidak mau ibu dan ayah khawatir dan juga aku tidak mau terlihat lemah didepan mereka. Sekarang aku baik-baik saja, dan akan terus berusahan untuk baik-baik saja. berusaha menggapai semua mimpi dengan segala kekuranganku.

Hidup harus berlanjut, bagaimanapun caranya. Tubuhku memang lemah, tapi aku berusaha untuk menguatkan rasaku. Aku yakin tuhan memiliki rencana indah dibalik semua yang aku alami, jadi bersabar adalah kunci utama. Sampai kapanpun aku akan tetap berusaha untuk tetap berdiri dan membuat orang-orang yang aku sayangi bangga kepadaku.

Jumat, 22 Juni 2012

Stuck in You

Sedikit konyol mungkin mengatakan hal ini, tapi inilah yang aku rasakan. bahwa sungguh, aku tidak bisa berpaling darimu sedetikpun.

lebay? alay? konyol? yah,, whatever lah ya kalian mau mikir apa, tapi inilah perasaan gue sama dia, gue juga bingung kenapa sampe segininya sama dia. rasa sayang gue ke dia udah ngalahin rasa sayang gue ke blackberry gue yang ilang beberapa bulan lalu. oke, lupakan masalah blackberry.

Dia, dia yang selalu ada buat gue walaupun jarak kita jauh banget, tapi dia selalu ada nenangin gue saat gue punya masalah yang ga mungkin gue ceritain ke orang lain. gue percaya sama dia melebihi gue percaya ke orang-orang deket gue, tapi of course gue lebih percaya ke orang tua gue, ya iyalah ya secara gitu. saat gue dapet satu masalah yang gue rasa ga enak buat cerita ke ortu atau gue ngerasa ga comfort buat cerita ke orang lain, dialah orang pertama yang gue cari, dan dia emang bisa diandelin, dengan sekali sms dia bakal langsung nelpon gue, dan gue bisa dengan tenang bahkan dengan cucuran airmata cerita ke dia, dan dengan sabar dia bilang "nangis aja, ga usah ditahan kalo itu emang bisa buat kamu ngerasa ringan" dan alhasil dia cuma ngedengerin suara tangisan gue. waktu kita masih deket, bahkan dia ngerelain badannya buat gue cubitin atau gue bogemin saat gue ngerasa kesel sama sesuatu atau seseorang, dia cuma nyengir sambil nahan tangan gue dan bilang "udah ah, sakit tau. kamu kesel sama orang lain tapi mukulnya ke aku" dengan senyum yang sumpah mati itu senyum pria termanis ke2 setelah bokap gue tentunya.

Diumur gue yang masih belasan ini, gue kadang mikir "bisa ga ya kalo udah dewasa ntar aku nikah sama dia?" yaah, gue tau terlalu muda mungkin buat berpikir kearah situ,tapi itulah angan besar gue saat ini. remember, angan ya cuma angan, tapi syukur banget kalo bisa jadi kenyataan. dalam doa gue selalu bilang "ya Allah, kalau dia memang jodohku, dekatkan kami ya Allah. dan kalau memang dia bukan jodohku, tolong ya Allah jadikanlah kami berjodoh" doa gila?? biarin.. jujur, cuma dia cowok yang bisa bikin jantung gue loncat-loncat waktu kita ketemu, bahkan waktu senior nembak gue dengan segala iming-iming kebahagiaan, yang gue inget malah wajah dia, wajah damai nan manis yang selalu menyejukkan hati *eeaaa* itulah sebabnya selama ini gue ga punya mantan atau pacar selain dia. tiap ada orang yang ngedeketin gue, ga tau kenapa bayang-bayang dia yang selalu wara-wiri dimata gue. maka dari itu gue selalu ga bisa nerima orang lain yang mau gantiin dia, dengan kata lain dia ga akan terganti.

Gue ga tau dia pake obat anastesi apa sampe bikin gue terbius dengan kesederhanaan dia, tanpa meduliin semua kekurangan yang dia punya, gue ngerasa cukup dengan hanya ada dia disamping gue. terlalu cinta? mungkin, tapi sumpah gue ga bisa kalo ga ada dia, dia kasih candu tersendiri buat gue, semacam ectasy yang buat orang gila kalau sekali aja ga ngonsumsi itu. Mungkin kalian pikir gue udah gila, tapi inilah kenyataannya.

Hal lain yang buat gue terlalu sayang sama dia adalah, kedekatan dia sama ortu dia dan kepercayaan ortu gue ke dia buat jagain gue. ortu gue yakin banget kalo dialah orang yang bisa jagain gue nantinya, gue juga mikir gitu. setiap bokap ato nyokap nelpon gue, ga lupa mereka tanya "gimana kabarnya ****?" itu yang bikin gue semakin addict sama dia. dia ga segagah Choi Siwon, ga semanis Lee Sungmin, ga seganteng Lee Donghae, ga seimut Kim Joonmyun, ga seperkasa Kim Youngwoon.. tapi dia segalanya buat gue, gue ga tau gimana gue jadinya kalau suatu hari tiba-tiba kita pisah *amit amit jabang bayi deh* mudah-mudahan itu ga akan, dan ga akan pernah terjadi.

Stuck in You, kata yang pas buat ngungkapin perasaan gue kedia saat ini. walaupun tingkah kita ga kaya orang pacaran pada umunya, ga pegangan tangan atau sejenisnya, tapi itu cukup buat kita ngerasa nyaman dan percaya satu sama lain. ga perlu show off, yang terpenting adalah kita saling tau kalau kita saling sayang dan saling membutuhkan.

oke, karena waktu udah abis dan karna gue ada kuliah abis ini, gue sudahin perjumpaan kita wahai readers sayang *emang ada yang baca?*  bye bye, daaaddaa, annyeong.. makasih, xie xie, arigatou, thank you, ghamsahamnida.. *terbang pake elang raksasa*



*ps: jangkuuung,, kalo kamu baca ini sms yaaaa... ditunngu reaksimu :D

Jumat, 15 Juni 2012

Teruntuk Dirimu Yang Kurindu

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Ya, seperti inilah hidup, semua akan ada masanya dan seiring waktu semuanya akan berubah. tapi hanya satu yang tak akan bisa berubah, yaitu rasaku terhadapmu.

Walau sejauh apapun jarak memisahkan ragaku dan ragamu, tapi aku yakin rasa kita tidak pernah terpisah. Akan selalu bersama menghadapi segala halangan dan rintangan yang terhampar di depan jalan kita. Jalan menuju suatu tujuan yang mulia, jalan menuju sebuah kekekalan rasa dan cinta yang hakiki.

Terkadang ada rasa yang mengganjal dihati ini, rasa yang dinamakan rindu.Rasa yang terkadang membuat akal sehatku tak bisa menerima semua keadaan ini, memberontak seolah dia ingin menghancurkan jarak yang memisahkan kita.

Kerinduan ini kadang membuatku merasa seolah-olah aku ingin menyerah, tak mampu dengan keadaan kita. Sungguh, kadang aku berpikir untuk menyudahi jalan kita. tapi setiap kali rasa itu menyergah, seketika kudengar suara lembut dan tawamu, yang seolah membiusku hingga aku tak sadar akan semua rasa jenuhku. Selama ini hanya suaramu yang bisa kuandalakan untuk melenyapkan semua rasa kejenuhanku.

Terkadang, sangat ingin aku bersikap egois. memaksamu untuk selalu berada disampingku, memilikimu dengan seluruh rasaku. Tapi ini semua kurasa sebagai asa semata, asa yang sangat sulit untuk dinyatakan kebenarannya. Masadepan yang menjadi alasan kita menjalani semua ini, menjalani semua dibawah ketidak berdayaan hatiku.

Untukmu yang disana, pemilik rindu yang kucinta dari jauh..
Aku berdiri tegak disini karenamu, kau yang selalu menguatkan aku. memberiku janji bahwa semua akan berakhir dengan senyuman bahagia, aku percaya itu karena tak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan. Kutitipkan hatiku padamu, jagalah ia dengan baik, aku juga kan menjaga hatimu yang dua tahun lalu tlah kau titipkan padaku. Aku disini tetap bersabar menanti saat akhir nanti kita akan tersenyum bersama dalam menggapai semua angan dan harapan kita. Aku sayang kamu..

Senin, 30 April 2012

Masa Pra Jas Putih Yang Menyenangkan

i'm back hehe..
haii kawan, sedikit mau share tentang pengalaman hidupku untuk meraih jas putihku yang penuh dengan airmata dan senyuman.
aku anak tunggal dari bapak dan ibuku yang sangat baik hati, yang dengan sabar mau merawat seorang anak yang memiliki banyak kekurangan seperti diriku. sebagai anak tunggal tentulah aku cukup dimanja oleh orang tuaku, itu menjadikan aku menjadi anak yang manja dan jujur aku adalah anak yang rapuh. aku masih sering merengek bila aku menginginkan sesuatu, masih sering menangis jika orang tuaku mengatakan "sebentar ya, sabar dulu" ketika aku memaksa mereka untuk memenuhi keinginanku. egois? aku akui itu. dulu aku selalu memikirkan tentang diriku sendiri tanpa mempedulikan apa yang akan orang lain rasakan akibat ulahku, aku hanya berpikir asal aku bisa senang.
sekitar 6 bulan lalu aku baru merasakan bagaimana kehidupan sebenarnya, baaimana sulitnya saat kita membutuhkan sesuatu tapi tak ada tempat untuk bergantung, saat aku harus bisa berdiri diatas kakiku sendiri, walaupun aku masih tertatih dan kadang terjatuh. tapi aku berusaha untuk membuktikan pada dunia bahwa aku bisa, menunjukan kepada orang-orang yang dulu merendahkan aku dengan kata-kata mengejeknya. setidaknya sekarang mereka bisa merubah persepsi mereka tentang aku sebagai 'anak manja' menjadi 'anak yang tidak terlalu manja'. dulu sering aku berpikir bisakah aku? mampukah aku hidup sendiri? jawabannya sekarang aku mampu, disampingku ada teman-temanku yang menganggap aku sebagai keluarganya sendiri. teman-teman masa pra jas putihku yang selalu aku sayangi, teman-teman yang selalu menemani hari-hariku hingga nantinya Insya Allah kami bisa meraih jas putih itu bersama. saat-saat sedih saat aku disini berubah menjadi indah karena dukungan dan dorongan mereka.
ngomong-ngomong masalah mereka, nama mereka adalah iin, fira, lidya, kak tika, dan masih banyak lagi. jujur sekarang aku jadi sangat menyayangi mereka seperti saudaraku sendiri. mereka adalah salah satu dari bagian hidupku yang tidak akan pernah hilang dari sebagian hidupku. mereka menjadi bagian terindah disebagian  hidupku. waktu aku berulang tahun yang ke 18, aku mendapat kejutan yang sangat spesial dari mereka, suatu kejadian yang tidak akan terlupa. bersama mereka adalah hadiah paling indah yang aku dapat saat itu. aku bersyukur pada Allah karena saat aku tidak bersama kedua orang tuaku aku diberikan teman-teman yang sangat peduli padaku. sekian ceritaku, takut kalau dosen bahasa inggris tiba-tiba datang. read ya post yang ini dan yang selanjutnya.


"bertemanlah dengan orang yang tepat, karena merekalah yang akan membawamu ke suasana yang indah. dan akan memberikan efek yang baik pula pada hidupmu"